Selasa, 08 Januari 2013

Konsep Dasar Statistika dan Skala Data

A. PENDAHULUAN

          Sebenarnya istilah statistika berasal dari bahasa Latin "status" yang berarti negara. Memang sebagai metode dan ilmu, statistika dikaitkan dengan penyajian data atau fakta-fakta tentang perekonomian, kependudukan dan politik suatu negara (dinamakan statistik bukan statistika).
          Pada saat ini, pengertian statistik justru lebih luas dari apa yang telah disebut di atas. Pengertian tersebut tidak hanya mencakup penyajian data/fakta, tetapi juga pengumpulan, analisis dan interpretasinya. Bahkan, atas dasar analisis yang ditetapkan kita akan mampu, dalam batas-batas yang dibenarkan, meramalkan kejadian yang akan datang (secara ilmiah). Untuk membedakan kedua pengertian di atas kita tambahkan huruf "a" di belakang statistik, dan dengan demikian "Statistika". Oleh karena itu, statistika adalah metode, ilmu dan seni yang dipergunakan untuk (atau mempelajari tentang) pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis serta mempergunakannya untuk maksud-maksud peramalan. Istilah statistik itu sendiri nantinya kita kaitkan dengan besaran yang menjadi ciri contoh (sampel) yang merupakan penduga dari besaran populasi yang disebut parameter.
          Metode statistika itu sendiri akan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu statistika descriptive statistics dan inferential statistics. Descriptive Statistics adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Sedangkan Inferential Statistics mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya. Data adalah hasil pengukuran atau pengamatan yang dikumpulkan berupa angka-angka atau besaran-besaran atau fakta-fakta atau pernyataan-pernyataan yang menggambarkan perbedaan atau persamaan suatu individu atau obyek dengan yang lain pada karakteristik yang sama. Namun, sebenarnya data dalam statistika ada 2 tipe data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka yang mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, sedangkan data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam arti sebenarnya, sehingga berbagai operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif. Gugus pengamatan suatu karakteristik yang terdiri (beranggotakan) semua hasil dari pengukuran yang mungkin disebut populasi
         
B. SKALA DATA

1. Skala Nominal

           Merupakan posisi terendah atau hasil ukur yang paling kasar. Skala ini terdiri dari kategori-kategori ukuran dan masing-masing kategori hanya bersifat membedakan antara satu dengan lainnya dan bukan merupakan tingkatan. Kategori yang satu tidak lebih atau kurang dari lainnya, melainkan setara. Skala nominal data berupa dua kategori (dicotomus) atau banyak kategori (multicotomus). Contoh skala nominal dikotomi : waktu (siang-malam), jenis kelamin (laki-laki dan peerempuan), kutub (utara-selatan); nominal multikotomi: nama hari, bulan, planet, nama desa, dan sebagainya.

2. Skala Ordinal 
         Merupakan hasil ukur berupa kategori namun memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari nominal. Kategori dalam skala ordinal tidak hanya untuk membedakan satu dengan lainnya, tetapi juga memiliki tingkatan (tinggi – rendah) walaupun belum jelas jarak (selisih) tingkatannya. Contohnya: kategori pengetahuan (baik, sedang, kurang), jarak (jauh, sedang, dekat), tekanan darah (tinggi, normal, rendah), tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA) dan sebagainya. 

3. Skala Interval
           Merupakan hasil ukur yang cermat. Ukurannya tidak lagi berupa kategori, melainkan nilai angka yang sebenarnya. Antara nilai angka yang satu dengan lainnya jaraknya jelas, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak, tidak dapat dikenai operasi matematis (pembagian, pengurangan, perkalian, dan penjumlahan). Contohnya: tekanan darah, skor pengetahuan, suhu badan, indeks prestasi, dan sebagainya. 

4. Skala Rasio
Merupakan ukuran yang cermat. Secara umum, skala rasio sama dengan interval, namun memiliki nilai nol mutlak dan dapat dikenai operasi matematis. Contohnya: tinggi badan, berat badan, jarak rumah, penghasilan, kepadatan lalat, dan sebagainya.